Minggu, 27 November 2016

[APSI] Analisa dan Diagram Sistem Informasi Bank (SIP Tapcash Edukasi)

PROFILE BANK

 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau biasa dikenal dengan BNI merupakan salah satu penyedia jasa perbankan terkemuka di Indonesia. BNI pertama kali didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia secara resmi. Debut pertama BNI sejak awal berdirinya dengan mengedarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) yang merupakan alat pembayaran pertama yang resmi sejak tanggal 30 Oktober 1946. Hari tersebut sekarang diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sedangkan hari berdirinya BNI tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Nasional. Peran BNI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral mulai dibatasi oleh Pemerintah seiring dengan penunjukan bank warisan Belanda De Javsche Bank sebagai Bank Sentral sejak tahun 1949. Selanjutnya BNI diberikan hak sebagai bank devisa selain berperan sebagai bank pembangunan dengan memiliki akses transaksi langsung ke luar negeri. Status BNI kemudian berubah menjadi bank komersial milik pemerintah dengan penambahan modal yang dilakukan pada tahun 1955. Hal ini menjadikan pelayanan BNI berjalan semakin baik seiring dengan hadir-nya dukungan bagi sektor usaha nasional.

Nama BNI atau Bank Negara Indonesia 1946 yang dipakai sebagai identitas bank secara resmi digunakan sejak akhir tahun 1968. Namun dalam perkembangan-nya bank ini lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Pada tahun 1988 perusahaan memutuskan untuk merubah nama panggilan menjadi 'Bank BNI' dengan alasan mudah diingat oleh nasabah. Sejak tahun 1992 status hukum Bank BNI berubah menjadi perusahaan terbuka. Hal ini sejalan dengan penggantian nama menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero). Perusahaan tak hanya berhenti sampai di sana saja, rencana untuk "go public" kemudian dapat terealisasikan dengan melakukan penawaran umum perdana di pasar modal pada tahun 1996. Perusahaan terus menjaga komitmen dalam perbaikan kualitas kinerja di tengah perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi. Identitas baru perusahaan terus diperbaharui dengan menggunakan nama "BNI" dan mencantumkan tahun berdiri "46" dalam logo perusahaan sejak tahun 2004.

Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia telah memegang saham BNI sebesar 60% dan sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik yang datang dari individu, instansi, domestik maupun asing. Dengan visi "Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja", BNI telah berhasil menjadi bank terbesar ke-4 di Indonesia bila dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Hingga akhir tahun 2012 saja, BNI telah memiliki total aset sebesar Rp333,3 triliun. Hal ini merupakan hasil kerja keras dari semua komponen BNI, terutama 24.861 karyawan yang telah berdedikasi tinggi terhadap perusahaan. Selain itu, jaringan layanan BNI berada di 1.585 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah berhasil merambah hingga Hong Kong, London, New York dan Singapura. BNI juga memiliki 8.227 unit ATM, 42.000 EDC serta fasilitas internet dan SMS banking yang dapat memanjakan nasabah. Perkembangan BNI juga dibantu melalui beberapa anak perusahaannya seperti Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Dengan tekad dan semangat yang tinggi ke depan-nya BNI akan selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik dan selalu menjadi kebanggaan negara.


 Struktur Organisasi Bank

Dapat dilihat lebih jelas di  :http://www.bni.co.id/id-id/tentangkami/strukturorganisasi/struktur.aspx

Analysis System Informasi Pendidikan (SIP) Tapcash Edukasi



Sistem Informasi Pendidikan (SIP) adalah sistem informasi manajemen sekolah berbasis website yang memungkinkan sekolah melakukan administrasi terpadu dan terpusat, sekaligus memberikan akses informasi yang transparan bagi pihak-pihak terkait yang lain seperti :
  • Orang Tua
  • Anak Murid
  • Komite Sekolah
  • Departemen Pendidikan Nasional






MANAJEMEN AKADEMIK
  • Penerimaan Siswa Baru
  • Manajemen Siswa
  • Manajemen Kelas
  • Manajemen Mata Pelajaran
  • Manajemen Jadwal Pelajaran
  • Manajemen Kegiatan Belajar Mengajar
  • Manajemen Nilai
  • Manajemen Kehadiran & Keterlambatan
  • Manajemen Transkrip
  • Manajemen Bimbingan Konseling Siswa
 



Fungsi kartu Tapcash


Design Kartu Tapcash




Alur SIP Tapcash 

Fase 1 :  


 Fase 2: 


 Alur Proses Aplikasi SIP 





Ketentuan SIP Tapcash

  • Sekolah Swasta / Yayasan
      ( TK – SD – SMP – SMA )
  • Jumlah Siswa min. 500 siswa
    SPP > Rp 500.000,
  • Transaksi Pembayaran di Kantin / Koperasi WAJIB menggunakan TapCash (sekolahmenutup sistem pembayaran Cash) 
  • Menerima pembayaran SPP dengan TapCash(SPP < Rp 1juta)
  • Rekening Giro / tabungan Sekolah / Yayasan utk Trx Payment TapCash
  • Mesin EDC utk Trx Payment TapCash
  • PKS BNI dengan Sekolah
  • Branding di Sekolah (jika diperlukan)
Video SIP Tapcash Bank 












Analisis PIECES BANK 


Analisis PIECES
Untuk mengidetifikasi masalah pada sistem lama, maka harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efiiensi, dan pelayanan nasabah. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Eficiency and Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akirnya dapat ditemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama tetapi hanya gejala-gejala masalah atau masalah yang bukan utama

Analisis Pieces dapat di golongkan menjadi:
ANALISA
SISTEM LAMA
SISTEM BARU
Performance
-Pengolahan data transaksi kliring
lebih lambat
- Dalam waktu respons , bank BNI selalu mematikan layanan transaksi dalam arti pending untuk maintenance setiap hari dari jam 11 malam sampai skitar 2 pagi
-Pengolahan data transaksi
kliring menjadi lebih cepat
- Lebih baik untuk maintenance server dilakukan pada hari tertentu tidak setiap hari
Information
- Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan neraca saldo kliring
-Dalam hal database, dinilai sudah baik karena terpusat dan tidak berlebihan
Meminimalisasi kesalahan
Economic
-Masih adanya pencacatan manual di buku membuat adanya biaya tambahan bahan baku
-Paperless system
(meminimalkan penggunaan
kertas)

Control

-Sistem keamanan yang digunakan sudah dapat mengamankan data dari kerusakan, misalnya dengan membuat BackUp data. Selain itu sistem juga dapat mengamankan data dari akses yang tidak diijinkan, biasanya dilakukan dengan password terutama pada form aplikasi dan databasenya.
-Susahnya mencari kembali data yang masih bersifat manual.

Data tersimpan dalam
database sehingga lebih
mudah jika ingin mencari
kembali
Eficiency
Bank BNI memiliki sistem yang efisien kecuali proses kliring kadang terjadi hambatan
Proses kliring menjadi lebih lancar
Service
Servis Bank BNI hanya memiliki kekurangan di daerah yang “terpencil” karena kurang menyebar
Pelayanan kepada nasabah menjadi cepat dengan penambahan cabang di daerah yang dinilai “terpencil”





Pertanyaan Wawancara
1. Apa itu SIP Tapcash  ?
2. Apa keuntungan SIP Tapcash  ?
3.Apakah ada hambatan dalam pengimplematasian SIP taps cash ini?



Hasil wawancara :


 
 


Use Case Diagram 


Context  Diagram 




 Flow Diagram 



Prototype System Informasi Tap Cash 

Fitur Murid :

Halaman Login

                                                                         Halaman Kantin

Halaman Pengecekkan Saldo 

                                       Halaman Cart pembelian makanan


Fitur Orang tua : 
 
Halaman Cart pemebelian anak 

                                                     Halaman pengecekkan Saldo Anak

                                            halaman Login 



Fitur Admin : 

                                                            Halaman dashboard Admin
                                                                
                                              Halaman Login







 Referensi
http://www.bni.co.id/id-id/Beranda.aspx 
 



















Jumat, 25 November 2016

[PPL] Structural Design Pattern - Observer dan Penerapan Design Pattern

Apa itu Structural Design Pattern ? 

    Design Pattern adalah sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah umum yang sering di temui dan dihadapi, yang membentuk sebuah pola (pattern) tertentu dalam membuat sebuah program. Pattern adalah bagaimana mendesain kelas dan bagaimana interaksi yang terjadi antar kelas tersebut sehingga kelas yang kita bangun bisa lebih elegan dan reusable. Ada beberapa  pattern yang populer saat ini yang diciptakan oleh GoF (Gang of Four) yaitu Abstract Factory, Builder, Factory Method, Prototype, Singleton, Adapter, Bridge, Composite, Decorator, Facade, Flyweight, Proxy, Chain of Responbility, Command, Interpreter, Iterator, Mediator, Mementto, Observer, State, Strategy, Template Method, Visitor.

   Secara singkat, design pattern adalah sebuah solusi untuk mengulang masalah design. Solusi ini telah dikembangkan, dikompile, dan disaring oleh programmer yang sebelumnya telah  menghadapi masalah ini. Sebuah design pattern adalah salah satu jenis petunjuk yang menggunakan tipe "Jika Anda memiliki masalah ini, maka lakukan ini." Hal tersebut serupa dengan sebuah algoritma : sebagai contoh, jika Anda ingin melakukan sebuah operasi pencarian pada sebuah daftar, Anda tidak perlu menyelesaikan dengan solusi Anda sendiri, terdapat beberapa algoritma yang  menyediakan  fungsi sorting ini seperti pencarian biner. Perbedaan antara sebuah Design pattern dan sebuah  algoritma adalah bahwa algoritma fokus pada implementasi solusi, sebuah algoritma biasanya mendaftar dari atas ke bawah menuju ke tahap akhir dari action-action yang terurut dimana yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah solusi. Sebuah pattern memusatkan untuk menghasilkan beberapa Design.

    Hal tersebut memberitahu kepada pengembang apa yang harus diperbuat sebagai lawan dari bagaimana cara melakukannya. Mungkin tidak terlihat langsung hasilnya, tetapi kita telah siap menggunakan beberapa Design pattern dalam pembahasan Kita sebelumnya. Satu, Kita telah belajar secara detail pattern dari Model-View-Controller : diberikan sebuah masalah interaksi gabungan yang begitu kompleks antara presentasi dan layer business, Hal itu menentukan pemisahan kode menjadi tiga layer terpisah seperti interaksi-interaksi mereka. Ingat, pattern itu sendiri tidak mendikte implementasi, hanya dijelaskan sebuah solusi Design. Kita harus melaksanakan pattern MVC manapun untuk untuk menggunakan framework third-party.

Design Pattern dibagi menjadi 3 Kelompok yaitu : 
  1.  Creational design pattern Pattern ini hanya berbicara tentang bagaimana meng-instance sebuah kelas. Secara teori memang mudah untuk membuat object tetapi cara yang mudah tersebut belum tentu efektif. Adapun jenis-jenis dari creational design pattern adalah Abstract Factory, Builder, Factory Method, Object Pool, Prototype,Singleton. Dari sekian banyak jenis-jenis tersebut ada yang memiliki fungsi yang sama dan saling melengkapi.
  2. Structural design patterns Tujuan pattern ini untuk membuat class composite atau object composite. Tujuan utamanya adalam mempermudah dalam mendefinisi kan cara untuk meng-compose object untuk fungsionalitas yang baru. Adapun contoh dari pattern ini adalah : Adapter pattern, bridge pattern, composite pattern, Decorator, Facede, Flyweight, Proxy.
  3. Behavioral design patterns       Pattern ini adalah bertujuan untuk menangani kominikasi antar kelas atau object. Adapun contoh dari      pattern ini adalah : Chain of responsibility, Command, Interpreter, Iterator, Mediator, Observer, strategy. 



Apa itu Observer pada design Pattern?

Observer adalah pola desain software dimana suatu objek mempunyai daftar objek yang mamiliki ketergantungan / dependencies. Pola desain Observer dapat digunakan setiap kali subjek harus diamati oleh satu atau lebih Observer. Diasumsikan bahwa kita memiliki stock system yang menyediakan data untuk beberapa jenis client. Penerapan pola desain ini yaitu dengan mengimplementasikan client sebagai aplikasi berbasis web, tapi dalam waktu dekat kita perlu menambahkan client untuk perangkat mobile, Palm maupun pocket PC, atau sistem yang dapat memberi notifikasi kepada user menggunakan pesan singkat. Observable – interface atau kelas abstrak yang mendefinisikan operasi unutk melampirkan dan memisahkan observer ke client. Biasa dikenal sebagai subjek. ConcreteObservable – perwujudan kelas Observable. Mempertahankan state dari suatu objek dan apabila terjadi perubahan, observer akan diberikan notifikasi. Observer – interface atau kelas abstrak yang mendefinisikan operasi yang digunakan untuk memberi notifikasi objek. ConcreteObserverA, ConcreteObserverB – implementasi nyata dari Observer Prinsip dari observer pattern ini adalah ketika ada perubahan status di Subject, maka akan diberitahukan secara otomatis ke Observer (biasanya dengan memanggil suatu method) sehingga Subscriber akan menerima perubahan data seketika. Tujuannya dari Observer pattern adalah mendefiniskan hubungan one-to-many antar  object sehingga ketika sebuah object berubah state-nya, object-object lain yang bergantung juga ikut berubah..

Java Observer Class Diagram 



            Contoh Program observer 

Untuk contoh pengamatan di java , kita akan mengimplementasikan topic yang sederhana dan pengamat dapat mendaftar ke topik ini. Semua pesan baru akan di post ke topik, semua pengamat yang terdaftar akan diberikan pemberitahuan dan mereka bias melihat isi pesannya.

Berdasarkan persyaratan Subjek, di sini adalah interface Subjek dasar yang mendefinisikan metode yang akan dilaksanakan oleh setiap subjek.




Selanjutnya membuat kontrak untuk observer / pengamat , aka nada medode untuk melampirkan subjek ke pengamat dan metode lain yang akan digunakan oleh subject untuk pemberitahuan semua yang berubah


Sekarang kontrak sudah siap untuk di implementasikan ke topik yang dibuat 





Ini adalah program sederhana untuk mengetes menggunakan topik yang sudah di implementasikan.


Outputnya : 



Judul Contoh Paper Penerapan Design Pattern 

"Penerapan Design Patttern untuk Implementasi Alat Bantu Requirement Management berbassis komputer genggam"

Paper lengkap bisa dapat didownload di
http://rambutan.sourceforge.net/files/rambutan-paper.pdf


Referensi : 


Rabu, 02 November 2016

APSI - Teknologi dan sistem Informasi Bank BNI

Struktur Organisasi Bank BNI 




Diagram Piramid Struktur Jabatan 





Visi Misi Bank BNI

Visi :

Menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja

Misi :
  1.        Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah , dan selaku mitra pilihan utama.
  2.            Memberikan layanan dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah ,dan selaku mitra pilihan utama.
  3.            Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
  4.            Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas.
  5.             Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.



Kegiatan Koorporasi Bank BNI  





Pemakaian Teknologi Informasi pada Bank BNI 





Smart City adalah salah satu konsep pengembangan perkotaan berbasis teknologi digital atau informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perkotaan, mengurangi biaya dan konsumsi sumber daya, dan untuk terlibat lebih efektif dan aktif dengan warganya.
Beberapa pemerintah daerah yang menonjol dalam penerapan Smart City adalah Kota Makassar, Surabaya, Bandung, Banda Aceh, Pekalongan, dan Kabupaten Banyuwangi. 



1. Sistem Pengolaan Pajak Daerah


2. Sistem BNI Host to Host

Host-to-host BNI adalah sistem koneksi yang menghubungkan data nasabah BNI dengan Server data Client dalam hal ini adalah pemerintah daerah meliputi (1) Data 2 perpajakan daerah (2) Data Pelanggan PDAM (3) Data PBB (4)serta Data Pajak kendaraan bermotor Masyarakat

Channel BNI akan melakukan koneksi permohonan data kepada server Pemda. Selanjutnya (2) sever data pemda akan mengirimkan seluruh informasi pelanggan (3) Channel BNI akan menampilkan informasi data yang dikirimkan dan bila sesuai akan melakukan pembayaran tagihannya
Teknis koneksi yang dapat dibangun menggunakan IP Public Internet, VPN, Ataupun leasedline


3. PDAM Online

Ø  Sistem pembayaran tagihan online PDAM merupakan solusi bagi PDAM dalam pengelolaan percepatan arus kas masuk dengan memberikan kemudahan bagi pelanggan baik nasabah maupun non-nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan melalui berbagai channel Bank BNI (ATM, IB, SMS, Agen46) diantaranya jumlah tagihan – jumlah denda – biaya administrasi lain-lain
Ø  Sistem handal dengan konsesp Host to Host melalui switching
Ø  Masing-masing Wilayah PDAM akan diberikan kode Corporate yang ditentukan oleh BNI sebagai kode inisiasi tujuan pembayaran
               
Contoh :              
PDAM DEPOK    =131005
            PDAM CILACAP =13100


4. Transaksi Pembayaran PBB


-   Pembayaran PBB melalui Channel  ATM, IB, SMS, Agen46

-   Menu Pembayaran BNI – Pajak/Penerimaan Negara – PBB

-  Berbeda dengan e-PDAM – identifikasi cara pembayaran e-PBB yang dilakukan oleh masyarakat       cukup menggunakan Nomer Objek Pajak (NOP) --- masing-masing wilayah tidak diberikan kode       wilayah pembayaran dan tahun Pajak

- Channel BNI e-Banking akan menampilan data tagihan PBB wajib pajak dan membayarkan sesuai     data pada server dinas pengelola pajak daerah

5. Transaksi Pajak Daerah 



- Pembayaran seluruh mata pajak daerah melalui Channel  ATM, IB, SMS
- Menu Pembayaran BNI – Pajak/Penerimaan Negara – Pajak Daerah Lainnya
- Metode Billing Code : Kode Pemda + Billing code ex: (2003+1234567890)


6. Pembayaran Samsat Online 

Sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara Online  adalah   layanan sistem transaksi yang  dikembangkan  BNI  yang memungkinkan pemilik kendaraan bermotor membayar kewajiban pajaknya melalui  seluruh  channel  BNI  baik e-banking (ATM, I-banking, EDC Machine, SMS banking/M-banking / Agen 46.

          Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun menuntut pelayanan yang  lebih baik  lagi  kepada pemilik kendaraan sebagai Wajib Pajak
          Mendukung tata kelola dana yang  diperoleh  dari  pendapatan daerah khususnya PKB, melalui  sistem informasi pelaporan yang  akurat, tepat  dan disampaikan secara realtime
          Membantu  terciptanya sistem pembayaran PKB yang berbasis elektronik sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran  kewajiban pajak  kendaraan  bermotor




Sistem Informasi Bank BNI


1)      Operation Support System Function.
      Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi  produk  perbankan seperti pinjaman (Loans), penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.

2)   Enterprise Collaboration System
       Enterprise Collaboration Systems (ECS) adalah jenis sistem informasi (IS). ECS adalah kombinasi dari groupware, peralatan, Internet, extranet dan jaringan lain yang diperlukan untuk mendukung enterprise-wide communications, seperti berbagi dokumen dan pengetahuan dalam perusahaan.
     Beberapa contoh alat komunikasi perusahaan termasuk email, video conferencing, sharing dokumen kolaboratif, alat manajemen proyek dan lain-lain.
      Tujuan dari ECS adalah untuk memberikan setiap pengguna dengan alat untuk mengelola , dokumen dan informasi lainnya yang diperlukan untuk  mengelola tugas secara efisien .

3)      Management Support System Function
      Jenis Sistem Informasi Manajemen  dari fungsi Management Support System yang  diterapkan yaitu Management Information System (MIS).  MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan.
      Dalam terminologi yang digunakan di bisnis perbankan pada umumnya, framework dari Sistem Informasi Manajemen di Bank BNI dapat dikelompokan  menjadi :

1)      Core Banking System (CBS)
       Core Banking System merupakan suatu Host System yang fungsinya ialah sebagai Customer Database Organizer, dimana aplikasi tersebut berfungsi sebagai Grafic User Interface (GUI) yang mendukung setiap transaksi perbankan yang dilakukan. Data tersebut meliputi Customer Information File (CIF), Loans & Deposit  Transaction System, Trade Finance System dan jasa-jasa perbankan lainnya.

2)      Banking Delivery System (BDS)
      Banking Delivery System adalah fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan access terhadap produk dan jasa bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi menjadi (2) bagian yaitu :

a)      Self Service Terminal :

i)        ATM (Automated Teller Machine).
ii)      Call Center  (Phone Banking).
iii)    Debit Card / POS Terminal
iv)    Phone banking
v)      Cash Management

b)      Non - Self Service Terminal  :
i)         Branch Teller System.

3)      Management Support System
            Management Support System adalah sistem yang dapat menyediakan informasi/data/laporan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan pada  setiap tingkatan manajemen.  Sementara itu Management Support System di PT. Bank BNI baru pada tahap information provider (Management Information System) belum dapat menyediakan solusi secara langsung bagi manajemen.  Demikian pula, PT. Bank BNI  belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem informasi  yang disajikan sedemikian rupa (biasanya menggunakan mutimedia)  bagi para top executive.
            Saat ini PT. Bank BNI. sedang melakukan pengembangan Management Support System secara outsourcing dengan beberapa provider (vendor) untuk menyediakan solusi secara langsung bagi jajaran manajemen.

            Contoh dari Management Information System yang diterapkan adalah sbb :
1)      Financial  Information System.
2)      Asset & Liabilities Management Information System.
3)      Human Resources Information System.
4)      Fixed Asset Information System.