Senin, 24 Oktober 2016

Sistem Informasi Penyewaan VCD


Sistem Informasi Penyewaan DVD/VCD

Use Case Diagram




Use Case Diagram Decription :

      Actor    :  Pelanggan, Penjaga Rental  
      Description :
1.      Use Case Pendaftaran Anggota Actor   :  Pelanggan, Penjaga Rental
-           Pelanggan sebelum meminjam VCD daftar dahulu sebagai anggota Peminjam
-        Dengan mencatat biodata pada Form yang telah disediakan
-         Dari hasil Form tersebut maka diinput sebagai anggota peminjam Kemudian pelanggan mendapatkan Kartu Anggota Peminjam
2.      Use Case Peminjaman VCD
Actor   :  Pelanggan, Penjaga Rental
-        Sebelum Meminjam VCD, Pelanggan memilih dahulu judul VCD yang akan dipinjam
-        Kemudian setelah memilih VCD yang akan dipinjam, pelanggan memberikan VCD ke Penjaga Rental untuk diinput pada data peminjam VCD
3.      Use Case Pembayaran Sewa VCD
Actor   :  Pelanggan, Penjaga Rental
-         Penjaga Rental membuat kwitansi pembayaran sewa VCD untuk                        diberikan kepada pelanggan.
-         Setelah melakukan pembayaran VCD Pelanggan menerima VCD juga              dengan Carbon Copy Kwitansi pembayaran.
4.      Use Case Buat Surat Denda Actor   :  Pelanggan, Penjaga Rental
-        Setelah menerima VCD dari pelanggan, Penjaga rental menginput data pengembalian VCD
-        Jika Pengembalian VCD lewat waktu yang ditentukan maka akan dicetak Surat denda.
-        Kemudian surat denda harus dibayar oleh pelenggan
5.      Use Case Laporan
Actor   :  Penjaga Rental
Pada akhir bulan penjaga rental melakukan Backup data dan kemudian melakukan Laporan sewa perbulan dan Laporan denda.
Sequence Diagram 

1. Diagram Sequence Pendaftaran anggota

2. Diagram Sequence Peminjaman VCD



3.Sequence Diagram Pembayaran VCD

4. Sequence Diageam Surat Denda

5.Sequence Diagram Laporan


Referensi : https://drive.google.com/file/d/0B6VmCMRbeqBSQzY4aTJySTU3V2c/view?usp=sharing


Sabtu, 15 Oktober 2016

PT Nestle Indonesia

PT. Nestle Indonesia


Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli farmasi. Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, perusahaan ini menghasilkan beragam produk Nestlé di tiga pabrik : Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ.
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya. PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers”. Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.


Struktur Organisasi





Struktur organisasi mendefiniskan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikondisikan secara formal. Terdapat 6 unsur yang ada ketika akan merancang stuktur organisasi Antara lain adalah spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi, desentralisasi serta formalisasi ( Robbins,2007). Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas  saham-saham.

Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and PPP (Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional, Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).

Dari Struktur Organisasi PT Nestlé Indonesia cabang Cikupa, Banten,  menggunakan struktur organisasi birokrasi atau mekanistik. Struktur organisasi ini dicirikan berdasarkan tugas- tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi masing- masing divisi. PT Nestlé Indonesia memiliki divisi. PT Nestlé Indonesia dipimpin oleh seorang manajer pabrik yang membawahi beberapa departemen, yaitu FICO (Finance and Control), HR (Human Resource), Engineering, QA/AG (Quality Assurance/Aplication Group), Produksi, RPU (Resource Planning Unit), IP-OD (Industrial Performance-Operational Development), dan Training and SHE (Safety, Health, and Environment). Divisi- divisi tersebut melakukan pekerjaannya sesuai dengan spesialisasi masing- masing dan tugas- tugas yang ada akan dikelompokkan ke dalam departemen- departemen fungsional. PT Nestlé Indonesia memliki 206 karyawan tetap, 16 karyawan kontrak, dan pegawai outsourcing yang digunakan untuk pemeliharaan gedung, keamanan dan kantin. Berikut akan dijabarkan satu persatu fungsi dan tugas masing-masing departemen. Tugas umum dari finance adalah menghasilkan laporan keuangan rutin, memperkuat kontrol internal dan melindungi aset. Sedangkan fungsi khusus adalah sebagai financial advisor untuk tim manajemen pabrik, menghasilkan laporan analisa, rekomendasi dan keputusan terbaik untuk pabrik.

Departemen Human Resource berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga kerja baru baik permanen, kontrak maupun out sourcing. Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar dapat berfungsi secara optimal. Departemen ini juga bertanggung jawab atas penyediaan dan penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah lingkungan. Departemen Quality Assurance memiliki tugas pokok yaitu menjamin kualitas produk sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga wajib meningkatkan tanggung jawab seluruh karyawan pabrik terhadap sistem manajemen mutu. Departemen Aplication Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, serta optimasi proses produksi.

Tanggung jawab RPU adalah mengatur rencana produksi rutin dan mengatur penyediaan bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada para distributor. Departemen Produksi bertugas untuk menghasilkan produk sesuai rencana dengan waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar. IP-OD memiliki tiga fungsi utama yaitu mendukung operasional, mengubah dan memperbaiki manajemen, dan melakukan manajemen peningkatan pengetahuan dan pengembangan karyawan. Departemen terakhir, yaitu SHE memiliki tugas memastikan kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi kesehatan karyawan dan menjaga lingkungan sekitar pabrik dari pencemaran dengan mengikuti peraturan – peraturan yang berlaku dari pemerintah.

Dengan struktur organisasi mekanistik ini, PT Nestlé Indonesia mempunya wewenang desentralisasi dimana anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut. Struktur oragnisasi mekanistik juga dapat menguntungkan perusahaan karena dapat bertahan dengan lama  sebab penempatan setiap karyawan telah disesuaikan dengan peraturan, dan relative tidak fleksibel. Selain itu juga PT Nestlé Indonesia dapat menggambarkan hubungan- hubungan wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban .  kekuatan utama pada PT Nestlé Indonesia yang menggunakan struktur organisasi birokrasi/ mekanistik adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan terbakukan yang sangat efisien dengan pengelompokka berbagai bidang keahlian yang sama ke dalam departemen- departemen fungsional .



VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi perusahaan :

PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi dari PT Nestlé Indonesia adalah:
1.      Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2.      Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
3.      Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori Selain visi dan misi, PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers” Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha  untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Kebijakan Kualitas meliputi :

1.      Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan

2.      Selalu mematuhi peraturan yang berlaku

3.      Zero waste dan zero defect

4.      Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas

Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :

1.      Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga

2.      Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan)

3.      Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3

4.      Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat

5.      Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan nilai - nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai - nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan  dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul).

Misi perusahaan :

Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.



Standart Operational Procedure (SOP)
SOP  PT. Nestle Indonesia untuk produk KitKat adalah sebagai berikut.
1.   Inbound Sales Logistic
Proses penerimaan produk KitKat dari Malaysia, Menyimpan, dan distribusi dalam gudang.
2.  Outbound Sales Logistic
Proses mendistribusikan dan meberikan service produk ke beberapa distributor point yang ada di seluruh Indonesia.
3. Operation
Proses operasi dari produk diterima digudang sampai produk dikirim ke beberapa distributor point produk KitKat.
4. Marketing
Kegiatan menghimpun, mengajak, mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk KitKat.
5. Sevices
Dukungan produk KitKat terhadap pelanggan yang mana di Indonesia dilayani melalui sahabatnestle.co.id

Untuk proses bisnis pendukung utama PT. Nestle Indonesia untuk produk KitKat adalah sebagai berikut.
1. Procurement
Proses pengadaan sumber daya untuk kegiatan produksi, seperti pengadaan bahan baku, mesin, tenaga kerja dan lain sebagainya.
2. Human Resource
Proses seleksi dan rekrutmen calon pekerja untuk perusahaan PT. Nestle Indonesia.
3. Technology Development
Proses untuk mengimprove perusahaan PT. Nestle Indonesia
4.  Firm Infrastructure
Infrastruktur perusahaan yang mendukung proses operasi perusahaan secara keseluruhan.




Referensi :





Minggu, 02 Oktober 2016

SWOT Traveloka

Traveloka 
Pemesanan tiket pesawat yang susah dengan harus pergi ke tempat penjual tiket dan jika ramai kita harus rela untuk antri panjang untuk membeli sebuah tiket pesawat. Traveloka memilii solusi untuk masalah yang satu ini , aplikasi traveloka memudahkan kita untuk memesan atau membeli tiket pesawat dimana saja dan kapan saja melalui smartphone yang kita miliki. Memesan kamar hotel juga menjadi hal susah ketika kita adalah seorang pendatang di suatu kota, kita tidak tahu bagaimana kualitas hotel tersebut. Traveloka juga mempunyai solusi untuk masalah yang satu ini , dengan aplikasi Traveloka anda dapat memesan hotel tanpa perlu pergi ke lokasi hotel tersebut. Anda juga dapat mengetahui bagaimana kondisi hotel yang anda akan pesan.

Ide Munculnya Traveloka
Berawal dari kebutuhannya, Pemuda kelahiran Padang, 16 Januari 1988 dulunya kuliah diluar negeri, USA. karena rumah dan tempat dia kuliah yang yang sangat berjauhan, maka untuk pulang Ferry selalu ingin memesan tiket pesawat untuk ke Padang, namun karena terbatasnya penyedia layanan booking tiket pesawat, yang ada hanyalah dari Amerika ke Jakarta.Hal tersebut berarti bahwa Ferry harus melanjutkan lagi perjalanan lagi ke Padang, ini merupakan salah satu faktor yang menginspirasi dia untuk membangun sebuah situs atau startup yang lebih praktis dan memperlancar kebutuhan booking tiket pesawat oleh orang yang memerlukannya.

SWOT dari traveloka :

Identifikasi Strenght (Kekuatan)
  • Lebih gampang untuk memesan tiket pesawat dan booking hotel dari aplikasi melalui smartphone.
  • Hemat waktu untuk membeli tiket pesawat dan booking karena tidak perlu jauh-jauh pergi ke travel atau ke hotel yang bersangkutan.
  • Keamanan terjamin.
  •  Kelengkapan informasi terutama dalam promo seperti penurunan harga dan lainnya.
  • Banyaknya maskapai yang berkerja sama

Identifikasi Weakness (Kelemahan)
  • Baru sebatas tiket pesawat hotel

Identifikasi Opportunity (Keuntungan)
  •  Aplikasi yang efisien untuk pemesan tiket pesawat
  •  Berkembangnya dunia teknologi di Indonesia
  • Kemudahan dalam informasi promo, membuat konsumen akan tertarik
  •  Dengan terjaminnya keamanan membuat konsumen menjadi lebih merasa aman dalam melakukan transaksi.

Identifikasi Thread (Ancaman)
  •  Berkembangnya apliaksi sejenis ini membuat banyak pesaing.
  • Sistem online dapat membuat sistem semakin mudah untuk di serang dan terjadi kerusakan dalam data.


Refereneces :



Sabtu, 01 Oktober 2016

ATM System diagram

BNI ATM System
       
       ATM (Automatic Teller Machine) adalah alat yang memudahkan kita untuk dapat menarik uang dimana saja tanpa harus pergi ke bank. Bank- bank di Indonesia semua memiliki mesin ATM nya sendiri salah satunya yang saya pakai sekarang adalah bank BNI. Pada artikel kali ini saya akan membahas bagaimana gambaran kerja dari sebuah ATM BNI. Penjelasan kali ini akan saya jelaskan dengan diagram. ada 2 macam diagram yang akan saya gambarkan disini yaitu diagram sequence dan colaboration. 
     Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. 
   Diagram kolaborasi adalah suatu diagram yang memperlihatkan / menampilkan pengorganisasian interaksi yang terdapat disekitar objek ( seperti halnya sequence diagram ) dan hubungannya terhadap yang lainnya.Diagram kolaborasi  atau collaboration diagram lebih menekankan kepada peran setiap objek dan bukan pada waktu penyampaian setiap pesan / message.


Itu tadi sepintas mengenai pengertian tentang diagram sequence dan diagram kolaborasi. Contoh kasus yang saya ambil kali ini adalah pada mesin ATM BNI yang memiliki tampilan menu kurang lebi seperti ini : 

Dengan menu seperti itu kurang lebih diagram systemnya saya buat seperti ini : 


Penjelasan Use Case dan contoh diagramnya : 
  • Session adalah sebuah kondisi awal dimana kartu atm terbaca di mesin ATM.
Diagram Sequence Session : 
Diagram Kolaborasi Session : 


  • Transaksi adalah kondisi dimana customer dapat memilih menu transaksi yang akan di pilih 

Diagram Sequence transaksi:

Diagram Kolaborasi Transaksi : 

  • Invalid PIN adalah suatu kondisi dimana mesin mengecek kebenaran dari PIN kartu ATM samapai 3x.
Diagram Sequence Invalid PIN :






Diagram Kolaborasi Invalid PIN  :


  • Pengambilan adalah kondisi dimana customer ingin mengambil uang yang disimpan pada bank.
Diagram Sequence Pengambilan :



Diagram Kolaborasi Pengambilan :


  • Transfer adalah kondisi dimana nasabah ingin mengirim uang ke nasabah lain melalui mesin ATM.
Diagram Sequence Transfer:


Diagram Kolaborasi Transfer:



  • Pembayaran adalah kondisi dimana nasabah ingin melakukan pembayaran kepada perusahaan melalui ATM , contohnya adalah pembayaran air.
Diagram Sequence pembayaran:


Diagram Kolaborasi pembayaran:


  • Cek saldo adalah kondisi dimana nasabah ingin melakukan pengecekan sisa uang yang berada di bank melalui ATM.
Diagram Sequence Cek Saldo :

Diagram kolaborasi Cek Saldo :



  • Ganti pin adalah kondisi dimana nasabah ingin mengganti PIN ATM yang lama menjadi yang baru.

Diagram Sequence Ganti PIN  :


Diagram Kolaborasi Ganti PIN  :


Cukup Sekian dari artikel yang saya buat kali ini, jika ada salah monggo di koreksi dan di comment.



REFERENSI : 
1. http://gitadwisetiawati.blogspot.co.id/2013/01/sequence-diagram.html
2. https://novtani.wordpress.com/2013/01/02/pengertian-kolaborasi-diagram/
3. http://www.math-cs.gordon.edu/courses/cs211/ATMExample/index.html